Tebaran Quotes di sosial media


Quotes? Mungkin lo adalah salah satu orang yang sering like ataupun post akun akun yang selalu post entah itu kata kata bijak, galau, marah, kecewa ataupun yang lain nya yang bersifat suka suka, sekedar hiburan, informasi, hasutan sampai inspirasi. Entah mulai dari kapan Quotes ini mulai merebak, kalau gue bisa ngeraba sih mungkin mulai dari zaman tenar nya BBM waktu semasih di BlackBerry yang dimana dari sekedar cuma tulisan ataupun kata kata sampai sekarang multi tafsir sebagai isi hati dan pikiran yang ingin diungkapkan agar semua tau tapi ingin terkesan misterius, sindiran serta cemooh yang diarahkan kepada seseorang tapi tak ingin orang tersebut itu tau. Karena semakin maju nya era teknologi sekarang ini kita bisa liat Quotes ini dimanapun terutama di media sosial serta aplikasi Messenger yang sering digunakan oleh individual ataupun akun yang dikelola berkelompok, dari hanya dari jaman hanya sebuah kata sampai panutan yang dicari kebanyakan orang yang kadang digunakan untuk menjadi pembelaan ketika mereka melakukan sebuah kesalahan, pembela untuk menaikan status sosial, ataupun menjadi sebuah pembela ketika menghadapi masalah serta untuk menyerang. Gue kasih contoh, 
pernah denger “biarpun bla bla bla yang penting bla bla bla” ?
“Biarpun miskin yang penting gak ngabisin duit ortu”
“Biarpun  pas pasan yang penting hasil keringat sendiri”
“Hidup itu jangan berlebihan, lebih baik berbagi dengan orang yang tidak mampu”
Menurut pandangan gue, itu kata kata aneh yang sekilas kaya “Berdiri di atas orang yang telah kita jatuhkan”. Tapi entah menurut pandangan kalian itu gimana.
Pernah liat orang share Quotes marah marah atau pun lagi galau tapi pas ditanya “gapapa kok” ?
Pernah liat seorang pembohong berbicara tentang kejujuran?
Pernah liat seorang yang hianat berbicara tentang kepercayaan?
Pernah liat orang yang melakukan kesalahan berbicara tentang untuk tidak melakukan kesalahan dan mengulangi kesalahan yang dilakukan?

Gue memilih untuk ngga peduli dengan Quotes, khusus nya Quotes Galau,Marah,Nyindir, Nyinyir. 
Gue lebih milih untuk mengakui kesalahan ketika berbuat salah bukan berlindung di balik Quotes yang seolah membenarkan kesalahan yang gue lakukan. Kenapa? Karena gue ngga mau terbiasa untuk lari dari masalah ataupun membesarkan masalah aka adu bacot doang.

Gue memilih untuk ngga peduli dengan Quotes Galau,Marah,Nyindir, Nyinyir.  karena gue ngga mau mempersempit pemikiran dengan membatasi suduh pandang.

Gue memilih untuk ngga peduli dengan Quotes Galau,Marah,Nyindir, Nyinyir. karena gue lebih ingin dekat dengan orang orang sekitar.

Gue memilih untuk ngga peduli dengan Quotes Galau,Marah,Nyindir, Nyinyir. karena gue ngga mau membodohi diri gue sendiri dengan hiburan yang semu.

Gue memilih untuk ngga peduli dengan Quotes Galau,Marah,Nyindir, Nyinyir. Karena gue ngga mau terlalu dan terlalu fokus dengan kehidupan orang yang ngga penting buat gue.

Gue memilih untuk ngga peduli dengan Quotes Galau,Marah,Nyindir, Nyinyir. Karena gue ngga mau terlalu dan terlalu fokus dengan sesuatu yang ngebuat gue sedih.

Pasti lo familiar kan dengan Quotes Galau,Marah,Nyindir, Nyinyir? Banyak akun akun sosial media yang “Mencerdaskan anak bangsa” dengan Quotes tersebut yang ngga jarang ngebuat si pembaca jadi lebih sensitif, arogan, kurang sopan, merasa paling benar, salah tapi nyolot ataupun yang lain nya. Lo bisa buktiin omongan gue dengan liat komentar komentar di akun publik entah youtube, Instagram, Facebook, ataupun Line Today. Lo bisa liat di kolom komentar nya.

Kalau lo mau cari Quotes yang bermanfaat ada banyak di buku buku ketimbang dari media sosial, Quotes yang ngga bakal mempersempit pikiran lo bahkan memperluas cara pandang lo.

Kalau lo mikir
“lo sok bener banget sih”
“kaya yang bener aja”
Jangan persempit pikiran lo, gue cuma sharing bukan untuk menyaingi lo yang lebih bijak dan lebih bener.

Lo akan bener bener bisa memahami arti dari sebuah Quotes ketika lo mengalami nya sendiri, ketika kata mempunyai arti atau lo mungkin orang yang bisa ngubah sebuah kata jadi kenyataan. 


0 Komentar

Mohon Aktifkan Javascript!Enable JavaScript